Kamis, 14 Juni 2012

IMAN KEPADA ALLAH YANG MAHA MULIA

IMAN KEPADA ALLAH YANG MAHA MULIA

Wajib kita percaya akan Allah Tuhan kita (4). Dialah Tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan segala sesuatu dan Dialah yang pasti adanya (5). Dialah yang pertama tanpa permulaan dan yang akhir tanpa penghabisan (6). Tiada sesuatu yang menyamai-Nya (7). Yang Esa tentang ketuhanan-Nya (8). Yang hidup dan pasti ada dan mengadakan segala yang ada (9). Yang mendengar dan yang melihat (10). Dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu (11). Perihal-Nya apabila ia menghendaki sesuatu Ia firmankan: “Jadilah”! maka jadilah sesuatu itu (12). Dan dia mengetahui segala sifat kesempurnaan. Yang suci dari sifat mustahil dan segala kekurangan (14). Dialah yang menjadikan sesuatu menurut kemauan dan kehendakNya. Segala sesuatu ada ditangan-Nya dan kepada-Nya akan kembali (15).

تَنْبِيْهٌ

مَا آَلَّفَنَا اللهُ بِالْبَحْثِ فِى اْلاِعْتِقَادِ بِمَا لاَ تَصِلُ إِلَيْهِ عُقُوْلُنَا ( 16 ) لأَنَّ عَقْلَ الاِنْسَانِ لاَيَسْتَطِيعُ أَنْ يَصِلَ اِلَى مَعْرِفَةِ ذَاتِ اللهِ وَآَيْفِيَّةِ اِتِّصَافِهِ بِصِفَاتٍ فَلاَ تَبْحَثْ عَنْهُ ( 17 ) وَلَيْسَ فِى وُجُوْدِهِ تَعَالَى شَكٌّ. أَفِى اللهِ شّكٌّ فَاطِرِ ( السَّمَوَاتِ وَالاَرْضِ ؟ (اِبْرَاهِيم: 10

PERHATIAN

Allah tidak menyuruh kita membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh akal dalam hal kepercayaan (16). Sebab akal manusia tidak mungkin mencapai pengertian tentang Dzat Allah dan hubungannya dengan sifat-sifat yang ada pada-Nya. Maka janganlah engkau membicarakan hal itu (17). Tak ada kesangsian tentang adanya. ”Adakah orang ragu tentang Allah yang menciptakan langit dan bumi”? (Surat Ibrahim:10).

وَقَدْ سَدَّ القُرْآنُ عَلَى الْعُقُولِ بَابَ الْخَوضِ فِيْمَا لاَ تَبْلُغُهُ الْمَدَارِكُ بِقَوْلِهِ تَعَالَى: لَيْسَ آَمِثْلِهِ شَيْئٌ. وَنَصَّ عَلَى اَنَّ قُوَّةَ الْعَقْلِ مَحْدُودَةٌ وَاَنَّهُ مُحِيْطٌ بِالنَّاسِ فِى قَوْلِهِ: يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِهِ عِلْمًا. وَآَفَى بِالْمُؤمِنِيْنَ شُغْلاً أَنْ يَتَدَبَّرُوْا فِى مَخْلُوْقَاتِهِ لِيَسْتَدِلُّوْا  عَلَى وُجُودِهِ .( وَقُدْرَتِهِ وَحِكْمَتِهِ ( 18

Memang Al-Qur’an telah menutup pintu pemikiran dalam membicarakan hal yang tak mungkin tercapai oleh akal dengan firman-Nya yang berbunyi: ”Tiada sesuatu yang serupa dengan-Nya”. (QS.Syura: 11). Diapun telah menjelaskan bahwa kekuatan akal itu terbatas dan bahwa Dia meliputi semua manusia, dalam firman-Nya: “Dia tahu segala yang ada dimuka dan dibelakang mereka sedang pengetahuan mereka tak mungkin mendalami-Nya.” (Surat Thaha ayat 110). Bagi orang mukmin cukuplah bila mereka memikirkan segala makhluk-Nya, guna membuktikan ada-Nya, kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.(18)

sumber: Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar